5. Latah Lebih Mudah / Banyak Terjadi Kepada Kaum Perempuan
Ada beberapa fenomena menarik dari penyakit latah yakni penderitanya
umumnya berada pada level usia dewasa awal (sekitar 18 tahun ke atas)
dan juga mayoritas penderitanya adalah kaum perempuan.
Mengapa demikian dan benarkah latah hanya menyerang perempuan?
Secara umum, di usia dewasa awal, orang sudah mulai mengembangkan diri,
mulai mengenal banyak orang, serta membangun dan mengembangkan pergaulan
atau "network". Proses awal mengenal, memasuki dan mengadaptasikan diri
dengan lingkungan (khususnya lingkungan baru) sering kali membuat
seseorang merasa bingung, harus bersikap bagaimana dan berkata apa.
Kondisi ini bisa menjadi tekanan yang berulang, sehingga muncullah
perilaku latah. Hal seperti ini sama halnya dialami oleh orang yang
gagap ketika ia merasa gugup.
Dalam kehidupan sosial, kaum perempuan memang lebih banyak mengalami
latah. Kalaupun ada laki-laki yang mengalami latah, jumlahnya lebih
sedikit dibandingkan perempuan. Umumnya, laki-laki yang mengalami latah
juga memiliki kecenderungan bersikap agak feminim atau agak
kewanita-wanitaan. Mengapa demikian?
Berdasarkan tinjauan psikologis, kaum perempuan lebih bersifat "drama
queen" dan sensitif terhadap hal atau keadaan yang menyentuh
perasaannya. Salah satu tanda yang berhubungan dengan kelatahan
perempuan ialah kaum perempuan lebih senang dirinya menjadi pusat
perhatian, sehingga kadangkala perempuan bertindak jauh di luar nalar
logisnya, mau melakukan apapun untuk bisa diterima oleh lingkungannya.
Tidak jarang mereka sengaja atau ikut-ikutan latah agar diterima dan
diakui oleh komunitasnya.
Di sisi lain, faktor tersebut juga menunjukkan tanda lainnya, seperti
melebih-lebihkan sesuatu atau mendramatisasi keadaan. Hal ini disebabkan
oleh faktor lebih menonjolnya sisi emosionalitas kaum perempuan,
sehingga kadangkala permasalahan yang tidak begitu berat disikapi dengan
cara yang berlebihan. Perilaku yang berlebihan ini, jika terus
berkembang dalam diri seseorang, maka lama kelamaan ia bisa menjadi
faktor pemicu munculnya gangguan kepribadian histrionic bahkan bisa
sampai terkena gangguan kejiwaan skizoferenia, meskipun tidak semua
penderitanya menjadi terkena skizoferenia.
Berbeda dengan kaum pria. Mereka jarang yang mengalami gangguan
kepribadian tersebut, karena para pria lebih cuek daripada wanita. Pria
juga lebih menggunakan pikiran rasional dibandingkan emosional.
Kebanyakan pria akan mencari sisi logis dari segala permasalahan. Jika
sisi logika sudah digunakan maka sudah keluar dari alam bawah sadar,
sehingga tidak ada hal yang di repressed lagi. Karena itu, gejala umum
yang terjadi, kaum pria jarang terkena latah, kecuali pria yang sering
bergaya agak kewanita-wanitaan.
Penyebab utama latah erat kaitannya dengan kondisi ketenangan seseorang
dalam menghadapi lingkungan sekitarnya. Rasa cemas yang tinggi atau
kekhawatiran berlebihan yang dialami seseorang. Kecemasan akan sesuatu
akan mempengaruhi pikiran seseorang, sehingga pikirannya terfokus kepada
hal yang dicemaskannya. Kondisi ini menyebabkan sense of body control
seseorang berkurang. Karena itu, bila seseorang itu terkena stimulus
(yang mengagetkannya) sedikit saja, maka ia akan menjadi latah. Beberapa
psikolog menyatakan bahwa latah juga bisa disebabkan oleh adanya
keinginan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi, sehingga terpendam di
alam bawah sadar. Hal ini biasanya berlanjut menjadi mimpi atau
mengigau.
6. Penanganan / Penyembuhan
Syarat munculnya latah adalah adanya keterkejutan. Untuk mengurangi dan
menyembuhkan latah, ia harus bisa menemukan ketenangan hidup. Misalnya,
keluar dari rumah kalau orang tuanya kerap melakukan tekanan atau
berganti bidang pekerjaan jika pekerjaannya itu membuatnya stres.
Untuk menyembuhkan si latah, lingkungan memang harus berempati. Ada
penderita latah yang sembuh sendiri setelah berkeluarga dan hidup
tenang. Selebihnya, penderita dianjurkan melakukan latihan relaksasi,
meditasi, dan konsentrasi secara rutin. Kegiatan ini akan membantu
penderita menuju kesembuhan. Dan, sering-seringlah melakukan aktivitas
menyenangkan yang tidak membuat stres.
A. Hipnoterapi Sebagai Salah Satu Alternatif Penyembuhan
Dalam sekali terapi selama 1-2 jam, kebiasaan latah biasanya sudah
hilang sepenuhnya. Karena dengan hipnoterapi kami bisa langsung
menjangkau sumber kebiasaan latah, yaitu pikiran bawah sadar. Dengan
demikian kami bisa merubah perilaku kebiasaan latah yang tertanam di
pikiran bawah sadar. Selain itu, Anda juga akan diberi sugesti agar
tetap tenang ketika mengalami peristiwa yang mengagetkan.
Ada dua syarat yang harus Anda penuhi agar kebiasaan latah Anda bisa dihilangkan dengan cepat dan hasilnya permanen, yaitu :
- Anda harus sungguh-sungguh ingin berubah dan serius ingin menghilangkan kebiasaan latah Anda.
- Anda harus setuju untuk menganggap latah sebagai kebiasaan yang
kurang baik dan merugikan diri sendiri. Kebiasaan latah akan sulit
dihilangkan atau bisa saja kambuh sewaktu-waktu apabila Anda menganggap
menjadi latah itu lucu, menguntungkan dan menyenangkan.
Jika Anda memenuhi 2 syarat di atas, maka latah yang Anda alami bisa
disembuhkan dengan hipnoterapi. Tidak peduli separah apapun latah yang
Anda derita, asalkan Anda serius ingin berubah, seketika Anda akan
berubah.
Terapi puasa cukup populer di Eropa maupun AS. Kabar gembira lain, hasil
riset terakhir membuktikan puasa yang dijalankan secata tepat dan
benar, bisa berfungsi sebagai terapi bagi penderita latah. Ini bersumber
kepada fakta bakti bahwa pausa dapat membuat seseorang lebih mampu
menguasai dan mengendalikan diri.
B. Pendekatan Diri dan Lingkungan
Sebenarnya menghilangkan kebiasaan latah tidaklah mudah. Sudah banyak
ahli yang menganjurkan penderita latah untuk berobat ke dokter,
psikiater, atau psikolog. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan hipnoterapi. Tapi, kalau kadar "latah" kita masih dinilai ringan,
cara-cara berikut ini bisa dilakukan:
- Tenang !.
Pada dasarnya orang yang mudah latah itu gampang banget panik dan
kaget. Biasakan diri untuk bisa bersikap tenang saat terjadi
situasi-situasi yang menegangkan. Nah, ketika kaget, cobalah untuk tetap
tenang. Caranya? Tarik napas panjang atau nyanyikan lagu-lagu yang
menyenangkan.
- Bikin play rule.
Janji pada diri sendiri untuk tidak latah saat sedang kaget, antara
lain dengan menghukum diri sendiri setiap kali latah. Misalnya nih, kita
bikin perjanjian bahwa setiap kali latah, maka dana untuk belanja
sepatu lucu harus dikurangi sebanyak lima ribu rupiah.
- Help me, Guys !.
Teman-teman mungkin nggak sadar betapa lelahnya menjadi seorang yang
latah. Panik berlebihan, selalu terkaget-kaget, dan akhirnya sering jadi
bahan olokan. Nah, kalau teman-teman mau sedikit menahan diri agar
tidak mengejek atau mengerjai kita yang latah, maka usaha untuk sembuh
dari latah pasti bisa berhasil.
C. Terapi Behavioristik
Terapi tingkah laku adalah penerapan aneka ragam teknik dan prosedur
yang berakar pada berbagai teori tentang belajar. Terapi ini menyertakan
penerapan yang sistematis prinsip-prinsip belajar pada pengubahan
tingkah laku kearah cara-cara yang lebih adaptaif. Pendekatan ini, telah
memberikan sumbangan-sumbangan yang berarti, baik pada bidang-bidang
klinis maupun pendidikan.
Behavioristik adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku
manusia. Dalil dasarnya adalah bahwa tingkahlaku itu tertib dan bahwa
eksperimen yang dikendalikan dengan cermat akan menyingkap hukum-hukum
yang mengendalikan tingkah laku. Behavioristik ditandai oleh sikap
membatasi metode-metode dan prosedur-prosedur pada data yang dapat
diamati.
Pendekatan behavioristik tidak menguraikan asumsi-asumsi filosofis
tertentu tentang manusia secara langsung. Setiap orang dipandang
memiliki kecenderungan-kederungan positif dan negatif yang sama. Manusia
pada dasarnya dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan social budayanya.
Segenap tingkah laku manusia dipelajari. Meskipun berkeyakinan bahwa
segenap tingkah laku pada dasarnya merupakan hasil dari
kekuatan-kekuatan lingkungan dan factor-faktor genetic, para behavioris
pembuatan putusan sebagai salah satu bentuk tingkah laku. Pandangan para
behavioris tentang manusia sering kali didistorsi oleh penguraian yang
terlampau menyederhanakan tentang individu sebagai bidak nasib yang tak
berdaya yang semata-mata ditentukan oleh pengaruh-pengaruh lingkungan
dan keturunan dan dikerdilkan menjadi sekedar organisme pemberi respon.
Terapi tingkah laku kontemporer bukanlah suatu pendekatan yang
sepenuhnya deterministic dan mekanistik, yang meyingkirkan potensi para
klien untuk memilih. Hanya "para behavioris radikal" yang menyingkirkan
kemungkinan menentukan diri dari individu.
Ciri-Ciri Terapi Behavioristik
Terapi tingah laku, berbeda dengan sebagian besar pendekatan terapi lainnya, ditandai oleh :
- Pemusatan perhatian kepada tingkah laku yang tampak dan spesifik.
- Kecermatan dan penguraian tujuan-tujuan treatment.
- Perumusan prosedur treatment yang spesifik yang sesuai dengan masalah.
- Penaksiran objektif atas hasil-hasil terapi.
- Pada dasarnya, terapi tingkah laku diarahkan pada tujuan-tujuan
memperoleh tingkah laku baru, penghapusan tingkah laku yang maladaptif,
serta memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang diinginkan.
Pernyataan yang tepat tentang tujuan-tujuan treatment dispesifikasi,
sedangkan pernyataan yang bersifat umum tetang tujuan ditolak. Klien
diminta untuk menyatakan dengan cara-cara yang konkret jenis-jenis
tingkah laku masalah yang dia ingin mengubahnya.
Karena tingkah laku yang dituju dispesifikasi dengan jelas,
tujuan-tujuan treatment dirinci dan metode-metode terapeutik
diterangkan, maka hasil-hasil terapi menjadi dapat dievaluasi. Terapi
tingkah lakumemasukkan criteria yang didefenisikan dengan baik bagi
perbaikan atau penyembuhan. Karena terapi tingkah laku menenkankan
evalusasi atas keefektifan teknik-teknik yang digunakan, maka evolusia
dan perbaikan yang berkesinambungan atas prosesdur-prosedur treatment
menandai proses terapeutik.