Sumber II -
Dalam hadist yang diriwayatkan dari Anas bin Malik dikisahkan.
Ada
seorang sahabat yang berdiri disamping Rosulullah Shollalahu Alaihi Wa
Sallam, lalu seorang sahabat lain lewat dihadapan keduanya. Orang yang
berada disamping Rosulullah itu tiba-tiba berkata „Ya Rasulullah, aku mencintai Dia.“"Apakah engkau telah memberitahukan kepadanya?“, tanya Nabi."belum" jawab orang itu.Rosulullah berkata, "Nah, kabarkanlah kepadanya!“.Kemudian orang itu segera berkata kepada sahabatnya. "Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.“Dengan serta merta orang itu menjawab, 'Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya“. (HR. Abu dawud)
Rasulullah
sering menganjurkan para sahabat untuk menyatakan rasa kasih sayang
terhadap sahabat lainnya. Suatu ketika Beliau bersabda, "apabila seorang
muslim mencintai saudaranya (karena Allah) hendaklah dia memberitahukan
(kepadanya)“ (HR. Abu dawud dan Tarmidzi)
Membicarakan cinta sangatlah luas maknanya. Cinta itu artinya suka atau senang. Orang betawi bilang “demen”. Mengapa
seseorang itu kita senangi? Kerena dia pasti berkenan di hati kita.
Karena hati merasa terkontak. Jadi standard cinta itu ada di hati. Cinta
bersumber dari ketakjuban. Jika ketakjuban ini berlandaskan karena
Allah alangkah indah rasanya.
Sayang
kebanyakan kita telah salah persepsi dengan cinta, dimana makna cinta
telah bergeser kepada birahi atau syahwat. Bila kata “cinta”
diungkapkan, persepsi kita langsung menggambarkan hubungan antara
laki-laki dan perempuan yang belum menikah. padahal tidak semua cinta
berorientasi syahwat, bahkan ada cinta yang merupakan suatu yang syar’i,
suci, dan imani yaitu mencintai orang lain karena Allah dan iman
kepada-Nya.
Ajaran islam menghendaki agar cinta antara sesama manusia dapat berlangsung karena mencintai dan mengimani Allah. Standardises
cinta ditentukan oleh iman dan amal sholeh dari orang yang dicintainya
itu. Semakin tinggi keimanan seseorang, semakin untuk dicintai. Untuk
itu, Allah telah mewujudkan bahwa iman itu sebagai sesuatu yang indah di
hati orang-orang mukmin.
Rasulullah
Shallalahu Alaihi Wa Salam bersabda, “Janganlah kalian menganggap
sepele dari kebaikan sedikitpun, Walaupun hanya dengan menyapa saudaramu
dengan muka manis” (HR. Muslim)
“Dan
ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti
kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan,
tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan
keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada
kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang
mengikuti jalan yang lurus, sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Al-hujarat :7-8)
Memiliki
rasa cinta kepada iman dan orang-orang mu’min merupakan rahmat dan
karunia Allah yang besar. Ini merupakan kasih sayang Allah kepada setiap
insan Mu’min. rasulullah bersabda, “ Tiang yang paling kokoh dan iman adalah mencintai karena Allah dan membencin karena Allah" (HR. Muslim)
Karena
itulah mencintai sesama muslim merupakan salah satu diantara parameter
keimanan seseorang. Untuk memperkokoh parameter cinta karena iman ini,
para sahabat nabi sering berdoa dengan ungkapan. “Ya Allah
jadikanlah kami mencintai iman, dan jadikanlah iman itu indah didalam
hati kami. Dan bencikanlah kami kepada kekafiran kefasikan dan
kedurhakaan. Dan jadikanlah kami tergolong orang-orang yang benar".
Berlandaskan
cinta kepada iman inilah setiap muslim wajib mencintai saudaranya
sesama mu’min. Rasulullah Shollalahu Alaihi wasalam bersabda “Tidak beriman salah seorang kamu sehingga mencintai saudaranya (sesama muslim) seperti mencintai dirinya sediri." (HR. Muslim)
Iman
kepada Allah dan Rasul serta cinta kepada sesama muslim tak mungkin
terpisah. karena seluruhnya merupakan satu kesatuan. Dengan landasan
cinta inilah persaudaraan (ukkuwah) itu terbentuk diantara sesama
muslim.
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta ?
"Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, kelak Allah Yang Maha
Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang."
(Al Quran Al Karim Surah Maryam ayat 96)
"Orang-orang
beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat". (Al-Hujarat : 10)
Kecintaan
seorang muslim terhadap muslim lainnya tentu bukan disebabkan nafsu
syahwat yang memuncak dalam perasaannya, tetapi karena kesadaran
terhadap ukhuwah dan peningkatan iman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Kecintaan terhadap akhlaq yang mulia atau ketaatan dan ketakwaannya
kepada Allah. Karena itu, ungkapan cinta mereka bukan merupakan
pernyataan gombal diantara mereka seperti halnya ungkapan-ungkapan cinta
oleh orang-orang sekarang yang mengikuti dari golongan non muslim yang
hanya disampaikan setiap hari valentine saja. Tapi haruslah
mengungkapkannya seperti yang disunnahkan oleh Rasululah.
Islam membimbing kita agar mengutarakan perasaan cinta ini dengan terus terang yaitu uhibbuka fillah atau uhibbuki fillah.
Ungkapan ini membedakan antara cinta yang dilandasi iman dengan cinta
yang berdasarkan syahwat. manakala seorang muslim menerima perkataan ini
maka ia hendahnya menjawab Ahabbakallah lima ahbabtani iyyahu
(semoga Allah mencintai anda disebabkan kecintaan anda kepadaku kepada
Dia). Ungkapan mesra seperti ini akan menambah eratnya tali ikatan
ukkuwah diantara sesama muslim.
Akhir
kata, tak ada kata cinta untuk Valentine, melainkan kata "Aku
Mencintaimu Kamu karena Allah" mulai hari ini hingga selamanya.
Sekian semoga membantu.
Baca juga