Ibu
pertiwi...
Apa kabarmu
saat ini..??
Ibu..
Impianmu
saat ini berakibat fatal
Anak bangsa
yang engkau didik
dengan penuh
harap itu
memiliki
ambisi seperti bendungan pecah
ibu
pertiwi...
mungkin
hujan menggambarkan raut wajahmu saat ini
menangis terisak
isak tanpa ada yang dapat kau perbuat lagi
penerusmu
kini menjajah negeri sendiri
menghalalkan
segala cara mendamaikan pribadi
ibu
pertiwi...
rasa cinta
akan negeri ini perlahan terbakar
seiring asap
yang mereka hembuskan di langit cerah
seiring luapan
banjir menggenangi bumi
seiring
pengajaran yang menyimpang yang mereka pertontonkan
ibu
peritiwi...
inikah
tujuan muliamu menuntun mereka...?
inikah niat
sucimu mengajarkan mereka...?
tidak tidak
dan tidak
mungkin
itulah jawabanmu pada setiap rintik hujan yang jatuh
Tapi,
sekarang ibu bisa apa..?
Jangan lagi
menangis bu..?
Air matamu
akan tersia-siakan oleh anak-anakmu
Mereka tak
lagi mengikuti nurani
Yang mereka
punya saat ini adalah
Ambisi
kembali menjajahmu dan duduk disinggasana
Yang mereka sama
sekali tak mengerti
Bagaimana
dulu engkau menciptakan penduduk singgasana
Yang
mengayomi teladan
dalam
bertetangga, bermasyarakat dan bernegara
ibu..
bangunlah
sejenak bu..
ajarkan kami
kembali mengingat budi pekerti
nilai-nilai
luhur yang engkau semaikan diseluruh pelosok negeri
untuk
kembali membangun ibu pertiwi yang berdikari