Ibu…
Aku tahu…
Rambutmu kini mulai memutih,
Wajah berseri mu kini mulai terlihat tua,
Penglihatanmu kini mulai memudar,
Tubuh tegarmu kini mulai melemah,
Jalanmu kini sudah mulai goyang,
Namun…
Apa yang terlihat,
Semua itu tak pernah engkau rasakan,
Semua itu tak pernah engkau pedulikan,
Aku paham, semua itu demi anakmu,
Demi buah jiwamu,
Demi mimpi terindah untukku,
Engkau rela menembus waktu,
Menghempas lelah dengan keringatmu,
Menabur harap dengan do’a dan air matamu,
Tapi aku….
Hanya mampu menuntut lebih,
Hanya mampu mengeluh demi ego dan nafsuku,
Bukannya bersyukur karena memiliki ibu sepertimu,
Ibu…
Sudah berapa kali aku melukai hatimu ????
Sudah berapa kali aku mengecewakanmu ????
Sudah berapa kali aku membuatmu menangis ????
Pasti sudah hilang kan catatanmu ????
Sedangkan aku masih memiliki catatan-catatan bodohku,
Yang merasa telah engkau kecewekan…
Ibu…
Dapat ku hitung dengan jari tanganku,
Berapa kali aku membuatmu tersenyum,
Ibu…
Bukan gelimang harta tuk membalas,
Bukan pula tahta ataupun mahkota,
Sujud dan bakti jualah,
Harta yang sesungguhnya,
Ibu…
Anakmu kan selalu merindumu,
Do’a di setiap hembus nafas ini,
Terimakasih ibu …
Untuk semua ikhlasmu…
Poetry by :
F3 MariZaWati (My Lovely Sister)