Pendidikan
Agama adalah merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap dan tingkah laku
manusia. Membina budi pekerti seta membina budi pekerti luhur seperti,
kebenaran, keihlasan, kejujuran, keadilan, kasih sayang, cinta mencintai dan
menghidupkan hati nurani manusia untuk memperhatikan Allah SWT, baik dalam
keadaan sendirian maupun bersama orang lain.
Agama
memberikan kepada kita nilai-nilai rohani yang merupakan kebutuhan pokok
kehidupan manusia, bahkan kebutuhan fitrahnya. Karena tanpa landasan agama ini
manusia tidak akan mampu mewujudkan keseimbangan atara dua kekuatan yang saling
bertentangan yakni kekuatan kebaikan dan kejahatan. Agama berfungsi membentuk
pribadi yang cakap baik didalam kehidupan duniawi sebagai jembatan emas untuk
mencapai kebahagiaan ukhrowi.
Menurut
Hasan Langgulung tujuan pendidikan agama harus mampu mengakomodasikan tiga
fungsi dari agama yaitu:
- Fungsi spiritual yang berkaitan
dengan aqidah
- Fungsi psikologi yang berkaitan
dengan tingkah laku individual termasuk nilai-nilai akhlak yang menyangkut
derajad manusia ke derajad yang lebih sempurna
- Fungsi sosial yang berkaitan
dengan aturan-aturan yang menghubungkan manusia dengan manusia lain atau
masyarakat,dimana masing-masing menyadari hak-hak dan tanggung jawabnya
untuk menyusun masyarakat yang harmonis dan seimbang.
Pendidikan
akhlak merupakan bagian dari pendidikan agama dan merupakan tujuan dari
pendidikan itu, Sebagaimana Mohammad Athuyah mengatakan bahwa pendidikan akhlak
adalah adalah jiwa pendidikan Islam. Tujuan yang sebenarnya dari pendidikan
Islam yang sebenarnya adalah menyempurnakan akhlak.
Jadi tujuan pendidikan akhlak sudah
trcantum dalam tujuan agama yaitu sejalan dengan tujuan akhirnya, yaitu
membentuk akhlakul karimah yang merupakan manfaat dalam jiwa anak didik,
sehingga anak tersebut terbiasa dalam berperilaku dan bertindak secara rohaniah
dan insaniah yang bergantung pada moralitas keagamaan tanpa memperhitungkan
keuntungan-keuntungan material.
Menurut Mohammad Athiyah tujuan
akhir dari pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
- Untuk mengadakan pembenttukan
aklhlak mulia
- Persiapan untuk kehidupan
bahagia didunia maupun akhirat
- Persiapan untuk mencari rezeki
dan pemeliharaan segi manfaat atau lebih kenal dengan nama veksional dan
profesional.
- Menumbuhkan semangat ilmiah
pada pelajar dan memuaskan keingintahuan, serta memungkinkan mereka
mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri.
Menurut
ahmadi tujuan akhir disebut tujuan tertinggi, dan tujuan tersebut bersifat
mutlak, tidak mengalami dan berlaku secara umum.karena sesuai dengan konsep
ketuhanan yang mengandung kebenaran mutlak dan universal. Tujuan tersebut pada
akhirnya sesuai dengan tujuan hidup manusia yaitu:
- Menjadi hamba Allah yang paling
bertaqwa
- Mengantarkan subjek didik
menjadi wakil Tuhan di bumi yang mampu memakmurkan dan lebih jauh lagi,
mewujudkan rahmat bagi alam sekitarnya, sesuai dengan tujuan penciptannya
dan sebagai konsekuensi setelah menerima islam sebagai pedoman hidup.
- Untuk memperoleh kesejahteraan,
kebahagiaan hidupdidunia dan akhirat,baik individu maupun masyarakat.
Ketiga tujuan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.
- Definisi akhlak secara terminologis :
1.
Ibnu Maskawaih menjelaskan bahwa
akhlak adalah keadaan gerak jiwa yang mendorong manusia untuk melakukan
perbuatan-perbuatan tanpa ia memikirkan.
2.
Al-Ghazali akhlak adalah keadaan
jiwa yang menumbuhkan perbuatan dengan mudah dilakukan tanpa perlu berfikir
lebih lama.
3.
Ahmad Amin, akhlak adalah kehendak
yang dibiasakan.
- Model akhlak yang yang harus
kita contoh dan teladani adalah akhlak Rasulullah Muhammad SAW. Sesuai
firman Allah SWT dalam QS. Al-Qalm, (68):4, “Sesungguhnya, Engkau
(Muhammad) benar-benar berbudi pekerti (khuluqin) yang luhur”. Karena itu,
Rasulullah SAW merupakan teladan bagi umat manusia dalam mewujudkan akhlak
mahmuda, akhlak yang islami. Hal ini dipertegas dalam QS. Al-Ahzab,
(33):21, “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan yang banyak menyebut Allah.” Bahkan Nabi
sendiri dalam sabdanya menjelaskan, “Sesungguhnya Aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak.” (HR. Akhmad)
- Adakah persamaan antara etika,
moral dengan akhlak ? Pengertian etika, moral, dan akhlak terkesan sama,
apalagi kalau ketiga istilah itu disandarkan pada Islam. Oleh karena itu,
hal tersebut perlu dijelaskan, bahwa kata “etika” berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “ethos” artinya adat kebiasaan. Etika bisa saja merupakan
istilah lain dari akhlak atau moral, tetapi memiliki perbedaan yang substansial
karena konsep akhlak berasal dari pandangan agama terhadap tingkah laku
manusia, sedangkan etika adalah pandangan tentang tingkah laku manusia
dalam persfektif filsafat. Kalau ada persamaan adalah sama-sama
membicarakan tabiat manusia.
- Etika adalah sebuah tatanan
perilaku berdasarkan suatu sisyem tata nilai suatu masyarakat tertentu.
Sementara moral secara etimologis berasal dari bahasa latin “mores”, kata
jamak dari “mos” yang berarti adat kebiaasaan, atau tata susila. Dalam hal
ini yang dimaksud adat kebiasaan adalah tindakan manusia yang sesuai
dengan ide-ide umum yang diterima masyarakat, mana yang baik dan wajar.