BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda
yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode
antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu (Pusdiknakes,2003).
B. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan
Macam tanda bahaya kehamilan yaitu terdiri dari:
1.
Mual muntah berlebih
Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan
1-3 bulan sering merasa mual dan kadang-kadang muntah.Keadaan ini normal dan
akan hilang dengan sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan.
Tetapi, bila ibu tetap tidak mau makan, muntah
terus-menerus sampai ibu lemah dan tak dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi
keadaan jani dan kesehatan ibu.
a) Penanganan Umum
Mual muntah
dapat diatasi dengan:
1) Makan
sedikit tapi sering
2) Hindari
makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3) Jaga masukan
cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
4) Selingi
makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu
waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5) Jahe
merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta
makanan lain.
6) Isap
sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual
7) Hindari
hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
8) Istirahat
cukup
9) Hindari
hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa
mual (Curtis, 2000:28)
b)
Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa
terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang
disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati,
2003:2)
2.
Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau
berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi
oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem
saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang),
dan gangguan penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.
Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang,
melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia
dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat
yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran
darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema
retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
a)
Penanganan Umum
1)
Jika tidak
sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
2)
Segera
dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil
menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau
keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)
b)
Komplikasi
Komplikasi
yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia
3.
Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pervaginam dalam
kehamilan adalah cukup normal. Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami
perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya.
Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan normal, perdarahan kecil dalam
kehamilan adalah pertanda dari “Friabel cervik”.
Perdarahan semacam ini mungkin
normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi. Jika terjadi perdarahan yang
lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa sakit pada ibu. Perdarahan ini bisa
berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan ektopik. Pada akhir kehamilan,
perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tetapi
tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
Perdarahan
ini dapat dibagi menjadi beberapa macam,yakni:
1)
Perdarahan melalui
jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan dapat disebabkan oleh keguguran atau
keguguran yang mengancam. Ibu harus segera meminta pertolongan bidan atau
dokter. Janin mungkin masih dapat diselamatkan. Bila janin tak dapat
diselamatkan, ibu perlu mendapat pertolongan agar kesehatannya terjaga.
2)
Perdarahan
melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah yang hebat, pada ibu yang
terlambat haid 1-2 bulan, meupakan keadaan sangat berbahaya. Kehidupan ibu
terancam, ia harus langsung di bawa ke rumah sakit untuk diselamatkan jiwanya.
3)
Perdarahan
kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, merupakan ancaman bagi ibu dan
janin. Ibu perlu segera mendapat pertolongan di rumah sakit.
4)
Perdarahan
yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah melahirkan, sangat berbahaya dan
merupakan penyebab kematian ibu paling sering. Keadaan ini dapat menyebabkan
kematian dalam waktu kurang dari 2 jam. Ibu perlu segera ditolong untuk
penyelamatan jiwanya.
5)
Perdarahan
pada masa nifas (dalam 42 hari setelah melahirkan) yang berlangsung
terus-menerus, disertai bau tak sedap dan demam, juga merupakan tanda bahaya.
Ibu harus segera di bawa ke rumah sakit.
a)
Penanganan Umum
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan
pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan
darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan
tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan
evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi
syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus
dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan
keperluan.(Saifuddin,2002 : 18-19).
4.
Bengkak pada muka dan tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan
mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan
biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkan lebih tinggi. Bengkak bisa
menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang
setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa
merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklamsia.
Sistem kerja ginjal yang tidak
optimal pada wanita hamil mempengaruhi system kerja tubuh sehingga menghasilkan
kelebihan cairan. Ini dapat terlihat setelah kelahiran, ketika pergelangan kaki
yang bengkak secara temporer semakin parah. Ini dikarenakan jaringan tambahan
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan
tidak lagi dibutuhkan dan akan dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal
menjadi urin. Oleh karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan
cairan yang menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu
memprosesnya lebih lanjut. Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian
bawah meregang, terlihat mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.
Kram kaki sering terjadi di malam
hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan kadar garam dalam tubuh dan
perubahan sirkulasi. Pengobatan cina menganggap kram ada hubungannya dengan
kekurangan energi pada darah dan ginjal.
Perawatan
diri untuk ibu hamil yang mengalami kram kaki:
1)
Selama akhir
masa kehamilan, berbaringlah dengan kaki lebih tinggi dari badan sesering
mungkin, ini tidak hanya membuat libu hamil beristirahat lebih nyaman, tetapi
juga meningkatkan aliran energi pada saluran ginjal.
2)
Hindari
pemakaian jenis sepatu tertentu pada akhir kehamilan, terutama yang terbuat
dari kulit akan melar dan longgar saat libu hamil ingin memakainya saat
melahirkan.
3)
Jika bengkak
terjadi pada tangan dan jari, pastikan untuk melepaskan cincin sebelum terlalu
sempit. Jika ibu hamil lupa dan tetap memakainya cincin itu perlu dipotong agar
tidak terjadi penyumbatan.
4)
Jika ibu
hamil menderita kram jangan menambahkan garam pada makanan karena dapat
meningkatkan risiko terjadinya penumpukan cairan. Ketika kram terjadi ulurkan
sejauh mungkin untuk mencegah kontraksi otot.
5)
Kompreskan
daun kubis (lebih baik yang berwarna hijau tua) di sekeliling kaki ibu hamil
kemudian dibasuh, tetapi jangan cuci daun tersebut, lalu dinginkanj di lemari
es kemudian dibalutkan di kaki. Biarkan sampai lembab dan layu kemudian ganti
dengan yang baru sampai bengkak membaik.
a)
Penanganan Umum
1)
Istirahat
cukup
2)
Mengatur
diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
3)
Kalau
keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera
melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
b)
Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh
kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda–tanda oedema
(pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan
dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium.
(Rochjati, 2003:2)
5.
Gerak Janin Berkurang atau Tidak Ada
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya
selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih
awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Apabila
ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini merupakan suatu risiko
tanda bahaya. Bayi kurang bergerak seperti biasa dapat dikarenakan oleh
aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaan
sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.
a)
Penanganan Umum
1)
Memberikan
dukungan emosional pada ibu
2)
Menilai
denyut jantung janin (DJJ): a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya
pengaruh obat, kemudian nilai ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa
orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)
b)
Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress
6.
Ketuban pecah sebelum waktunya
(KPSW)
Biasanya ketuban pecah menjelang
persalinan, setelah ada tanda awal persalinan seperti mulas dan keluarnya
lendir, bercampu rsedikit darah.Cairan ketuban biasanya berwarna jernih
kekuningan.
Bila ketuban telah pecah dan cairan
ketuban keluar sebelum ibu mengalami tanda-tanda persalinan, janin dan ibu akan
mudah terinfeksi. Hal ini berbahaya bagi ibu maupun janin.Ibu perlu segera
mendapat pertolongan bidan terdekat untuk di bawa ke rumah sakit.
a)
Penanganan Umum
1)
Konfirmasi
usia kehamilan, kalau ada dengan USG
2)
Dilakukan
pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar
(jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
3)
Jika ibu
mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan
pemeriksaan dalam secara digital.
4)
Mengobservasi
tidak ada infeksi
5)
Mengobservasi
tanda–tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
b)
Komplikasi
1)
Perdarahan
pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
2)
Tanda–tanda
infeksi (demam, cairan vagina berbau)
3)
Jika
terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm
(Saifuddin, 2002: 114)
7.
Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan
dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin
menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap
dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis,
kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm,
gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi
saluran kemih atau infeksi lain.
a)
Penanganan Umum
1)
Lakukan
segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
2)
Jika
dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan
evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
3)
Jika ada
syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
b)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada
nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik; pre-eklampsia;
persalinan prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens
(Irma,2008:7)
8.
Sakit Kepala
Hebat
Sakit kepala bisa
terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah
sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
a)
Penanganan Umum
1)
Jika ibu
tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat daruratan.
2)
Segera
lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan
darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)
b)
Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat
merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita
hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati
dan kematian.(Irma, 2002:4)
9. Kejang
Pada umumnya kejang
didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit
kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan
semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat
merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002).
a)
Penanganan
1)
Baringkan
pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi
kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
2)
Bebaskan
jalan nafas
3)
Hindari
jatuhnya pasien dari tempat tidur
4)
Lakukan
pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)
b)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara
lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
10. Selaput Kelopak Mata Pucat
Anemia adalah masalah medis yang
umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan
rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang
dibutuhkan oleh bayi.
Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira
50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut
biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat
mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah
dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
a)
Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum
tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)
b)
Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan
memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan
trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan
kongenital, abortus/ keguguran. (Ayurai, 2009: 4).
11. Demam
tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan
suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi
dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
a)
Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan:
istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin,
2002: 84)
b)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat
mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing),
pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)
C.
Pencegahan Tanda
Bahaya Kehamilan
Cara mencegah tanda bahaya kehamilan
adalah sebagai berikut :
1.
Mengenal dan
mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami tanda bahaya
dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat
fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
2.
Meningkatkan
mutu perinatal care.
3.
Menganjurkan
setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
4.
Penyuluhan
oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat diderita
oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
5.
Bidan desa
harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung tombak
tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
6.
Dengan
memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah
Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
7.
Dengan
mendapatkan imunisasi TT 2X.
8.
Bila
ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.